Pemuja rahasia adalah sebutan bagi seseorang yang menyukai orang lain namun tak punya keberanian untuk mengungkapkan. Seperti seorang mata-mata dan paparazzi. Selalu berusaha mencari informasi tanpa di ketahui identitas diri yang sebenarnya.
Ya, mungkin benar. Sebutan itu sangat cocok untukku. Tahun kedua aku berada di bangku SMA dan aku masih menguntit seseorang yang sama. Dan bagusnya tak seorang pun tahu apa yang sebenarnya aku rasakan.
“Sedang apa kamu Ka? Melamun?” Tanya Andre, teman sekelas sekaligus sebangkuku.
“Nggak kok, Ndre. Lagi lihat bintang.” Jawabku asal.
“Kamu mengigau? Ini siang hari Ka. Mana ada bintang.” Jawab Andre menggetok kepalaku.
“Ada kok. Di hatiku.” Jawabku.
Andre tertawa dan pergi meninggalkanku. Sementara mataku tertuju pada sosok perempuan berambut panjang yang sedang tertawa di depan sana. Memandang setiap gerak-geriknya dari kejauhan. Bagiku, melihatnya dari jauh adalah sebuah kebahagiaan tersendiri.
Namaku Raka. Siswa kelas XI IPA di salah satu sekolah ternama di kota tempatku tinggal. Aku adalah pemain basket andalan di sekolahku. Tinggi badanku mencapai 180cm dengan kulit putih dan alis yang tebal. Aku baik, cerdas dan tampan. Menurut pendapatku.
“Hari ini ada acara apa Ka? Futsal yuk?” Tanya Andre.
“Aku nggak bisa Ndre, sorry. Lagi ada janji nih.” Jawabku.
Aku berlari menuju kelas 2A. Berdiri di depan pintu menanti seorang gadis berponi yang cerewet bernama Vina. Vina adalah sahabatku dan ini bukan kali pertama aku menunggu di depan kelasnya. Hampir setiap hari aku melakukan hal yang sama.
“Ka, ayo pulang.” Ajak Vina.
Menaiki motor cowok favoritku, aku menggonceng Vina dengan helm kembar seperti pasangan yang serasi. Entah kompak atau buy one get one. Seperti biasanya, Vina akan menceritakan banyak hal sepanjang jalan.
“Ka, kamu tahu seperti apa Titian sekarang?” Tanya Vina membuka pembicaraan.
“Kenapa dia Vin?” Jawabku.
“Tian di deketin sama banyak kakak kelas Ka. Dia mau-mau aja. Tapi ada satu yang dia suka, Prabu namanya.” Ucap Vina.
“Oh.” Jawabku singkat.
“Ka jangan gitu dong Ka. Kamu bilang dia bintangmu. Bintang yang selalu membuatmu bersinar. Kenapa kamu nggak bilang kalau kamu suka? Keburu di ambil orang Ka.”
“Aku lebih suka mengagumi dari kejauhan Vin. Memperhatikan dan menjaganya tanpa dia menyadari. Asal bisa terus memperhatikannya meskipun dia tidak mengetahui perasaanku. Bagiku tak masalah.” Terangku.
“Tapi Ka. Aku kasihan ngeliat kamu sedih ketika dia sama orang lain.” Kata Vina.
“Aku baik-baik aja Vin. Selama ada kamu di sampingku.” Jawabku.
Vina memonyongkan bibirnya seperti biasa. Sahabatku yang satu ini selalu mengerti aku, mengkhawatirkanku, dan ngambek jika dia tahu rasa khawatirnya tak ku hiraukan. Vina tidak pernah mau melihat aku terluka, begitu pula sebaliknya.
Oh ya, statusku sebagai penggemar rahasia memang tidak pernah di ketahui oleh siapapun. Kecuali Vina. Entah kenapa aku tidak pernah bisa menyembunyikan sesuatu darinya. Meskipun dia tidak pernah aku beritahu, Vina bisa tahu dengan sendirinya.
Sampai di rumah aku berbaring dan membuka laptop. Aku mengetik sebuah e-mail dengan akun baruku. Seorang pemuja rahasia tidak pernah ingin identitasnya terbongkar. Oleh karena itu aku membuat akun palsu.
Aku mengagumimu dari kejauhan
Bagiku, di setiap alunan lagu yang ku dengar kaulah irama musik yang sesungguhnya
Tak pernah ada kata cukup untuk menggambarkanmu
Kamu bintang di hatiku
Aku mengirim pesan itu ke e-mail Titian. Bintang yang aku puja selama ini. Teman sekelas sekaligus sahabat wanita Vina. Itulah sebabnya kenapa Vina tahu benar tentang dia. Vina menjadi merpati di antara kami. Mengirimkan informasi tentang Titian padaku.
HPku berdering seiring terkirimnya e-mail ku. Vina. Nama yang tertera di HPku. Firasatku buruk.
“Raka! Titian sudah jadian sama Prabu. Barusan dia sms aku. Dia bilang Prabu nembak dia lewat sms. Dia langsung nerima. Padahal mereka baru pdkt seminggu. Nggak gentle banget Ka.” Ucap Vina bertubi-tubi. Aku menghela nafas panjang. “Raka jawab dong.” Ucapnya lagi.
Pesan Yang Tak Tersampaikan, part 1
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar